Pengaruh GCG yang Buruk Terhadap Strategi dan Implementasi Bagi Perusahaan
Seperti yang kita bahas sebelumnya, GCG (Good Corporate Governance)
merupakan tata cara pengelolaan perusahaan yang baik sesuai etika
bisnis. GCG yang buruk akan membuat perusahaan menghadapi kesulitan
dalam memenuhi tanggungjawab ekoomi dan etika terhadap stakeholders,
termasuk pemegang saham dan karyawan. Salah satu dampak signifikan yang
terjadi akibat GCG yang buruk adalah adanya praktik KKN (Korupsi,
Kolusi, Nepotisme), apabila itu terjadi pada sebuah perusahaan
(korporasi) akan timbul adanya krisis kepercayaan dari
stakeholde/investor dan karyawan. Ini semua akan berdampak pada
pengambilan strategi perusahaan kedepannya, karena apabila dalam
pengambilan keputusan strategi tanpa adanya bantuan dari investor,
karyawan, dan pihak terkait lainnya akan menghambat pengambilan
keputusan dan perkembangan perusahaan tersebut.
Pengertian Strategi
Strategi adalah penyesuaian sumberdaya dan kemampuan intern organisasi dengan peluang yang ada di lingkungan ekstern. Strategi juga dapat diartikan sebagai pemikiran dan rencana dari pihak intern dalam upaya pengambilan keputusan dan kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan adanya strategi sebuah organisasi/perusahaan akan lebih mudah menentukan langkah-langkah yang diambil untuk kemajuan perusahaan dlaam menghadapi permasalahan dan daya saing yang tinggi. Namun disini strategi yang diambil juga seharusnya tidak merugikan pihak meskipun banyak yang menjadi pesaing bisnisnya, sebaiknya strategi yang diambil bermanfaat bagi pihak lain dan saling menguntungkan untuk bertahannya suatu perusahaan dalam jangka panjang.
Beberapa pertanyaan untuk Membuat Strategi yang Tepat
- Apakah kita punya strategi yang tepat ?
- Apakah strategi kita sesuai dengan lingkungan bisnis kita ?
- Apakah kita punya kemampuan menjalankan strategi tersebut ?
- Apakah kita punya Top Management yang tepat ?
- Jika salah satu jawaban dari pertanyaan diatas tersebut "TIDAK", maka langkah apa yang harus kita ambil ?
Implikasi GCG terhadap pengelolaan organisasi
Dengan adanya GCG (Good Corporate Governance) ada beberapa dampak yang akan menjadi perubahan dalam suatu organisasi, sesuai prinsip-prinsip GCG yaitu adil, transparan, akuntabilitas, tanggungjawab, independency, kesetaraan dan kewajaran. Implikasi tersebut diantaranya :
- Peningkatan tuntutan atas transparasi pelaporan keuangan dan tanggungjawab sosial organisasi.
- Peningkatan tuntutan keterlibatan Dewan Komisaris dalam penetapan strategi serta pengembangan tanggungjawab organisasi terhadap isu-isu sosial.
- Peningkatan keterklibatan dari institutional shareholders (pension funds, mutual funds) dalam proses corporate governance.
- Peningkatan pengawasan terhadap komisaris perusahaan dan manajer oleh pemerintah, pemegang saham dan non-shareholder stakeholder.
Mekanisme Balanced ScoreCard
Balance Scorecard Approach adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk kegiatan usaha untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisai terhadap strategis tujuan.
![]() | |
balanced scorecard approach |
Mekanisme dari Balance Scorecard Approach dimulai dari sebuah organisasi menentukan misi dan dan tujuan, kemudian misi dan tujuan tersebut dikembangkan untuk kepentingan jangka panjang. Setelah mengembangkan misi suatu organisasi menciptakan strategi kontrol sistem untuk memastikan : efisiensi, kualitas, inovasi, dan respon dari pelanggan. Yang terakhir mengukur kinerja organisasi/perusahaan untuk peninjauan kembali terhada tujuan awal.
Beberapa pertanyaan Untuk Membangun Etika
Etika bisnis harus dibangun dari kesadaran organisasi tentang peran penting etika untuk keberlangsungan hidup organisasi. terdapat beberapa pertanyaan untuk membangun kesadaran etika bisnis.
![]() | |
prtanyaan untuk membangun etika bisnis |
Hubungan Organisasi dengan Stakeholder
Stakeholder merupakan masyarakat atau kelompok, komunitas, atau individu yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan suatu organisasi atau perusahaan. Pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam perusahaan dapat terdiri dari
- Pemegang saham, dapat berupa individu, kelompok, ataupun sebuah manajemen.
- Para pekerja dan serikat pekerja.
- Para pengusaha pemasok
- Masyarakat sekitar
- Pemerintah
![]() | |
hubungan organisasi dengan stakeholder |
Dengan kerjasama yang baik antara organisasi dan stakeholder akan saling memberikan manfaat yang lebih antara satu dengan yang lainnya dan membuat organisasi/perusahaan berkembang dengan baik.
Referensi;
http://natessasharen07. blogspot.in/2017/04/tugas- kelompok-etika-bisnis- hubungan.html?m=1
https://www. gomarketingstrategic.com/2016/ 05/pengertian-bisnis-dan- strategi-bisnis.html?m=1
https://www.
0 comments:
Post a Comment